Jumat, 12 Oktober 2012

Taksonomi Bloom

Pada tahun 1956, Benyamin Bloom (Erman Suherman, 2001: 187) menyajikan gagasannya berupa taksonomi tujuan pendidikan dengan menyajikannya dalam bentuk hierarki. tujuan penyajian ke dalam bentuk sistem klasifikasi hierarki ini dimaksudkan untuk mengkategorisasi hasil perubahan kognisi pada diri siswa sebagai suatu hasil pembelajaran. Blom dalam taksonominya yang selanjutnya disebut taksonomi bloom hanya memasukkan perubahan-perubahan mental yang dapat terukur dan teramati. perubahan-perubahan yang dimaksud di atas antara lain berkaitan dengan pemecahan masalah, testing dan pengamatan. melalui gagasannya, Bloom menyediakan rujukan yang dapat digunakan oleh guru (matematika) untuk memformulasikan tujuan-tujuan pembelajaran, memilih metode mengajar dan pendesainan tes serta aktivitas belajar siswa.

taksonomi Bloom yang dimaksud adalah:
1. Pengetahuan, selanjutnya disebut C1
2. Pemahaman, selanjutnya disebut C2
3. Penerapan, selanjutnya disebut C3
4. Analisis, selanjutnya disebut C4
5. Sintesis, selanjutnya disebut C5
6. Evaluasi, selanjutnya disebut C6

Pengetahuan (C1) menekankan pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa yang telah mereka peroleh sebelumnya. informasi-informasi yang dimaksud di sini berkaitan dengan simbol-simbol matematika , terminologi dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan dan prinsip-prinsip.

Pemahaman (C2) adalah tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang berhubungan dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. dalam tingkatan ini siswa diharapkan mampu memahami ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan kaidah-kaidah yang relevan tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan segalah implikasinya.

Penerapan (C3) adalah kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka berkenaan dengan sebuah abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat ketika mereka diminta untuk itu. untuk menunjukkan kemampuan tersebut, seorang siswa harus dapat memilih dan menggunakan apa yang telah mereka miliki secara tepat sesuai dengan situasi yang ada di hadapannya.

Analisis (C4) adalah kemampuan untuk memilah sebuah struktur informasi ke dalam komponen-komponennya sedemikian hingga hierarki dan keterkaitan antar ide dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas. Bloom mengidentifikasikan tiga jenis analisis yaitu: analisis elemen atau bagian, analisis hubungan dan analisis prinsip-prinsip pengorganisasian. bila pemahaman menekankan pada penguasaan atau pengertian akan arti materi-materi matematika sementara penerapan lebih menekankan pada penguasaan dan pemanfaatan informasi-informasi yang sesuai, berkaitan dan bermanfaat. Analisis berkaitan dengan penilaian materi ke dalam bagan-bagan, menemukan hubungan antar bagian dan mengamati pengorganisasian bagian-bagian.


Sintesis (
C5) adalah kemampuan mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk struktur yang unik atau sistem. Dalam matematika, sintesis melibatkan pengkombinasian dan pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika untuk mengkreasikannya menjadi struktur matematika yang lain dan berbeda dari yang sebelumnya. salah satu contohnya adalah menformulasikan teorema-teorema matematika dan mengembangkan struktur-struktur matematika.

Evaluasi (C6) adalah kegiatan membuat penilaian  berkenaan dengan nilai sebuah ide, kreasi, cara atau metode. evaluasi adalah tipe yang tertinggih diantara ranah-ranah kognitif yang lain karena ia melibatkan ranah-ranah lain mulai dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis hingga sintesis. evaluasi dapat memandu seseorang untuk mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru dan cara baru yang unik dalam analisis atau sintesis misalnya. Bloom membagi kegiatan evaluasi ke dalam dua tipe yaitu penilaian pada bukti atau struktur internal seperti akurasi, logika dan konsistensi serta penilaian pada bukti atau struktur eksternal seperti teorema-teorema matematika dan sistemnya.
Sumber
Erman, Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar