Selasa, 09 Oktober 2012

Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya

keterampilan Bertanya
Menurut Udin S. Winataputra (2005: 7.5) keterampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Adapun rincian keterampilan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan bertanya dasar
keterampilan bertanya dasar terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
a. pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
pertanyaan yang diajukan guru hendaknya singkat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh para siswa. pertanyaan yang demikian dapat dibuat dengan menggunakan struktur kalimat yang sederhana serta kata-kata yang sudah dikenal oleh para siswa . coba bandingkan kedua pertanyaan berikut
1) apa yang menyebabkan sehingga banyak siswa jika diberi kesempatan bertanya tidak menggunakannya?
2) mengapa banyak siswa tidak menggunakan kesempatan bertanya?
pertanyaan yang  kedua jauh lebih jelas dan singkat daripada pertanyaan yang pertama.

b. Pemberian acuan
sebuah pertanyaan hanya dapat dijawab  jika yang ditanya mengetahui informasi yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut. oleh karena itu, sebelum bertanya guru perlu memberi acuan berupa informasi yang perlu diketahui siswa. siswa akan mengolah informasi yang diberikan sehingga dapat menjawab pertanyaan guru.

c. pemusatan
pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup luas sedangkan pertanyaan sempit menuntut jawaban yang cukup spesifik. pertanyaan yang sempit menuntut pemusatan perhatian siswa pada hal-hal khusus dan perlu didalami. oleh karena itu pertanyaan luas hendaknya selalu diikuti oleh pemusatan yaitu yang memfokuskan perhatian siswa pada inti masalah tertentu.
perhatikan contoh dibawah:
1) sebutkan barang-barang yang biasanya dijual di sebuah supermarket.
2) diantara barang-barang yang dijual diSupermarket, mana yang paling banyak menjadi perhatian kaum remaja?
pertanyaan pertama bersifat lebih luas (semua barang yang dijual di supermarket) sedangkan pertanyaan kedua sudah terpusat yaitu hanya menanyakan barang yang paling menarik perhatian kaum remaja.

d. Pemindahan giliran
Ada kalanya sebuah pertanyaan , lebih-lebih pertanyaan yang cukup kompleks tidak dapat dijawab secara tuntas oleh seorang siswa. dalam hal ini guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran yang artinya setelah siswa pertama menjawab, guru meminta siswa kedua melengkapi jawaban tersebut kemudian meminta lagi siswa ketiga dan seterusnya. cara seperti ini dapat mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan temannya serta meningkatkan interaksi antar siswa.
contoh:
guru: "bagaimana pendapat  anda mengenai penyelenggaraan lomba karya ilmiah tahun ini?"
siswa: "sangat baik"
guru: "siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?"
siswa: "ya, baik karena pengumuman persyaratannya cukup jelas ".
guru: ada yang lain lagi?
siswa: pengumuman juga datang tepat waktu.
guru: bagaimana dari segi mutu karya yang menang?
siswa: saya rasa jurinya cukup pintar.
guru: mengapa anda berpendapat seperti itu?
siswa: karena karya yang menang memang hebat.
guru: bagaimana pendapat yang lain?
siswa: saya setuju pak, saya kagum akan karya yang menang tersebut.
dari contoh tersebut dapat diliha bahwa stu pertanyaan yang kompleks dapat dijawab oleh beberapa orang siswa yang saling melengkapi jawaban atau saling memberi komentar. teknik pemindahan giliran yang diterapkan secara baik akan mampu meningkatkan perhatian dan partisipasi siswa.

e. Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. kalau mungkin, semua siswa di dalam kelas mendapat giliran yang merata untuk menjawab pertanyaan. teknik penyebaran perlu diperhatikan guru terutama bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan kepada siswa tertentu. ada kalanya guru melupakan siswa yang duduk di deretan belakang sehingga aman dari kejaran pertanyaan guru.
sama halnya dengan pemindahan giliran, tujuan penyebaran pertanyaan adalah untuk meningkatkan perhatian dan partisipasi siswa. bedanya, pada pemindahan giliran, satu pertanyaan yang kompleks dijawab secara bergilir oleh beberapa orang siswa sedangkan pada penyebaran beberapa pertanyaan yang berbeda ditujukan kepada siswa yang berbeda untuk menjawabnya. agar tujuan penyebaran dapat tercapai secara efektif, guru hendaknya menyebarkan pertanyaan secara acak sehingga semua siswa siap untuk mendapat giliran.

f. pemberian waktu berpikir
Untuk menjawab satau pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. semikian juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru memerlukan waktu memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. oleh karena itu, setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saat ssebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya. kebiasaan guru yang menunjuk siswa lebih dahulu sebelum pertanyaan itu diajukan tidak dapat dibenarkan sebab tidak memberikan waktu untuk berpikir dan siswa lain tidak memperhatikan pertanyaan guru.

g. pemberian tuntunan
kadang-kadang pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswa, ataupun jika ada yang menjawab, jawaban yang diberikan tidak seperti yang diharapkan. dalam hal ini guru tidak boleh diam dan menunggu sampai siswa memberikan jawaban. guru harus memberikan tuntunan yang memungkinkan siswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang diharapkan. tuntunan tersebut dapat diberikan antara lain sebagai berikut:
1) Memparafrase yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan sederhana sehingga dapat dipahami oleh siswa.
contoh:
guru bertanya:''jelaskan pengaruh jarak antara dua magnet terhadap besar gaya magnet yang terjadi?"
ketika siswa diam, guru mengungkapkan kembali pertanyaan tersebut dengan :
"Jika dua magnet didekatkan, apa yang akan terjadi?"

2)Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun siswa menemukan jawabannya.
contoh:
Guru:"Apakah air mengandung udara?"
ketika tidak ada siswa yang menjawab, guru mengajukan pertanyaan berikut secara berurutan.
a)apakah ikan bernafas?(jawabannya, ya)
b)bila ikan bernafas, apakah ia memerlukan udara?

3) Mengulangi penjelasan atau informasi sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan.
contoh:
Guru:"bagaimana situasi pendidikan di negara yang dijajah oleh bangsa lain?"
ketika tidak ada yang menjawab, guru berkata:
"ingat kembali situasi pendidikan di indonesia ketika belanda masih menjajah negara kita. barangkali anda masih ingat, siapa saja yang boleh bersekolah?
demikian juga tentang mata pelajaran, berkaitan dengan kepentingan belanda. nah sekarang coba gambarkan situasi pendidikan di negara yang masih dijajah oleh bangsa lain".

2. Keterampilan bertanya lanjut
sesuai dengan namanya, penguasaan atas keterampilan bertanya lanjut dibentuk berdasarkan penguasaan keterampilan bertanya dasar. ini berarti bahwa ketika menerapkan keterampilan bertanya lanjut, guru juga menerapkan keterampilan bertanya dasar. komponen keterampilan bertanya lanjut terdiri atas:
a. pengubahan tuntunan kognitif dalam menjawab pertanyaan
pertanyaan yang diajukan guru mengundang siswa untuk berpikir. berpikir merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang. kualitas proses mental yang terjadi dalam diri siswa ketika memikirkan jawaban dari pertanyaan guru tergantung dari kualitas pertanyaan guru. jika guru hanya mengajukan pertanyaan yang sifatnya ingatan seperti hanya mengatakan: apa, siapa, dimana atau berapa maka proses mental yang terjadi dalam diri siswa rendah karena siswa tidak perlu berpikir tetapi hanya mengingat. tetapi jika guru mengajukan pertanyaan mengapa, bagaimana pendapatmu, jelaskan terjadinya dan sejenisnya, siswa akan berpikir keras sehingga menuntut terjadinya proses mental tingkat tinggi.
sehubungan dengan hal tersebut, guru hendaknya berusaha mengajukan pertanyaan yang tergolong pada tingkat kognitif tinggi dari taksonomi Bloom. dengan demikian guru diharapkan mengajukan pertanyaan yang bersifat pemahaman, aplikasi (penerapan), analisis, sintesis, dan evaluasi. pertanyaan yang bersifat ingatan hendaknya dibatasi sesuai dengan sifat materi dan karakteristik siswa.

b. pengaturan urutan pertanyaan
agar kemampuan berpikir siswa dapat berkembang dengan baik dan wajar, guru hendaknya mengatur urutan pertanyaan yang diajukan. pertanyaan pada tingkat tertentu hendaknya dimantapkan kemudian beralih ke tingkat pertanyaan yang lebih tinggi. karena itu, tidak dapat dibenarkan jika guru sudah mengajukan pertanyaan yang menuntut siswa untuk melakukan analisis padahal siswa belum mampu menjawab pertanyaan yang bersifat pemahaman. urutan pertanyaan yang tidak teratur (misalnya dari tinggi ke rendah, tinggi lagi kemudian tingkat sedang) hanya akan membingungkan siswa dan dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir siswa.
 
c. penggunaan pertanyaan pelacak
jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan jawaban yang dibrikan oleh siwa dianggap benar tetapi masih dapat dilengkapi, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak yang dapat membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang diberikan. teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh guru antara lain sebagai berikut:
1) meminta klarifikasi
teknik ini dipakai oleh guru jika jawaban siswa kurang jelas atau diungkapkan dengan kalimat yang kabur. 
contoh kalimat pelacak yang meminta klarifikasi:
a) dapatkah anda menjelaskan apa yang anda maksud dengan....?
b) coba ulangi jawaban anda dengan kata-kata lain.
c) coba rangkum apa yang anda jelaskan tadi.

2) Meminta siswa memberi alasan
teknik ini dapat digunakan jika guru menginginkan siswa memberikan bukti-bukti dari pendapat atau pandangan yang diberikannya sebagai jawaban atas pertanyaan guru.
contoh:
a) dapatkah anda memberi alasan mengapa anda berpendapat seperti itu?
b) coba berikan bukti-bukti akan kebenaran pendapat anda itu.
c) coba jelaskan, bagaimana anda sampai pada kesimpulan seperti itu.

3) Meminta kesepakatan pandangan siswa
jika guru meminta pandangan siswa tentang suatu masalah dan seorang siswa sudah menyatakan pendapatnya, untuk mendapatkan kesepakatan dan kebenaran akan pendapat tersebut, guru dapat meminta pendapat siswa lain.
contoh:
a) siapa yang setuju dengan pendapat itu? beri alasan!
b) ada yang tak setuju dengan pendapat tadi? Apa alasan Anda!
c) Bagaimana pendapat anda terhadap pendapat yang diajukan tadi?

4) Meminta ketepatan jawaban
Teknik ini dapat digunakan guru jika jawaban yang diberikan oleh siswa kurang tepat atau kurang sempurna. pertanyaan  pelacak yang diberikan guru diharapkan dapat menuntun siswa melengkapi atau memperbaiki jawaban yang diberikan tanpa membuat siswa menjadi malu.
contoh:
Guru: faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya banjir?
siswa: Hujan besar, Pak.
Guru: Apa hanya hujan?
Siswa: Masih ada yang lain yaitu saluran air yang tidak lancar,...
Guru: Bagaimana dengan kondisi tanah?
Siswa: Oh ya, tanah yang gundul juga menyebabkan banjir.
Guru: Mengapa?
Siswa: Karena tanah yang gundul tidak dapat menyerap air dan longsor hingga tanah dapat menutup saluran air.

5) meminta jawaban yang lebih relevan
jika siswa memberikan jawaban yang kurang relevan dengan pertanyaan guru, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak. tujuan pertanyaan pelacak dalam kaitan ini adalah menyadarkan siswa akan ketidakrelevanan jawabannya serta menuntun siswa untuk memberikan jawaban yang lebih relevan.
contoh:
Guru: (setelah menjelaskan tentang zat-zat makanan yang diperlukan tubuh), Apa yang terjadi jika seseorang terlalu banyak makan daging dan tidak pernah makan sayur?
Siswa: harga daging akan naik dan harga sayur akan turun.
Guru: apa hubungannya jawaban anda tersebut dengan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh?

6)meminta contoh
Teknik ini hampir sama dengan teknik meminta siswa memberikan alasan yaitu jika siswa memberikan jawaban yang samar-samar atau terlalu luas, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta  siswa memberikan ilustrasi atau contoh konkret jawabannya.
contoh 1.
Guru: Bagaimana hubungan antara makanan yang bergizi dengan kesehatan?
Siswa: Makanan yang bergizi dan kesehatan mempunyai hubungan yang positif.
Guru: Coba brikan contoh sesuai dengan jawaban anda.

contoh 2.
Guru: Coba jelaskan arti kata sensitif?
Siswa: Sensitif artinya mempunyai perasaan yang halus.
Guru: coba berikan satu ilustrasi dari jawaban anda.

7) meminta jawaban yang lebih kompleks
jika guru menganggap jawaban siswa masih dapat dikembangkan menjadi jawaban yang lebih kompleks, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak.
Contoh:
a) coba perluas jawaban anda
b) coba berikan  ide-ide lain yang berkaitan dengan masalah tersebut.

dari contoh-contoh yang diberikan dapat disimak bahwa pada umumnya pertanyaan pelacak bertujuan untuk membimbing siswa berpikir lebih kritis dalam mengembangkan  jawabannya.

d. peningkatan terjadinya interaksi
meningkatkan interaksi merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan keterlibatan mental intelektual siswa secara maksimal. dalam kaitan dengan keterampilan bertanya lanjut, peningkatan terjadinya interaksi ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) menghindari atau mengurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh seorang siswa, sebagai gantinya siswa diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan tersebut dalam pasangan atau kelompok kecil.
2) mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan sehingga guru bukan satu-satunya orang yang bertanya dalam kelas.
3) jika siswa mengajukan pertanyaan, berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut sehingga terjadi interaksi antar siswa.
dengan cara tersebut, partisipasi siswa dalam kelas dapat ditingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar