DEFINISI BELAJAR MATEMATIKA
Pengertian-pengertian
belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli dan sangat penting dalam
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh
Muhibbin Syah (2003: 63) bahwa belajar adalah kegiatan berproses yang sangat
pundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses yang
dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri. Menurut
Wina Sanjaya (2007: 32)
belajar adalah
proses berpikir yang menekankan pada proses mencari dan menemukan pengetahuan
melalui interaksi antara individu dan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir
proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi
pengetahuan materi pelajaran tetapi yang diutamakan adalah kemampuan peserta
didik untuk memperoleh pengetahuannya sendiri.
Adapun
Nasution (1985: 52) mengemukakan pengertian belajar
adalah suatu perubahan tingkah laku yang terjadi berkat pengalaman dan latihan. Pasaribu (1983: 59) mengatakan bahwa, belajar adalah suatu proses
perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan. Menurut Morgan
(Purwanto, 1996: 84), belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.
Menurut Sudjana
(dalam Asep Jihad, 2008: 2)
belajar adalah adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah
laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaaan serta perubahan aspek-aspek yang ada
pada diri individu yang belajar. Adapun
Menurut Ausubel (dalam Asep
Jihad, 2008: 2) belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi
pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan
kepada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara
bagaimana siswa mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang sudah ada.
Adapun struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Hal ini berarti bahwa
peserta didik hendaknya terlibat aktif dalam menemukan pengetahuan matematika yang diinginkan serta mengaitkan pengetahuan yang telah didapat dengan pengetahuan matematika yang telah ditemukan
sebelumnya.
Adapun Coob (dalam Erman, 2001: 72)
menguraikan bahwa belajar matematika dipandang sebagai proses aktif dan konstruktif dimana siswa mencoba
menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana mereka berpartisipasi secara
aktif dalam latihan matematika di kelas.
Hal tersebut berarti di dalam mempelajari matematika hendaknya peserta didik aktif
dalam menyelesaikan berbagai soal latihan matematika di kelas sebab dengan
demikian maka kemampuan pemahaman peserta didik akan dapat ditingkatkan.
Menurut Jerume Bruner (dalam Herman,
1990: 48) berpendapat bahwa belajar matematika ialah belajar tentang
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat didalam materi
yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
struktur-struktur suatu materi sehingga menjadikan materi itu dipahami secara
lebih komprehensif.
Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa belajar matematika adalah suatu proses perubahan sikap,
pengetahuan, pemahaman, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang ada dalam
diri individu yang
timbul akibat suatu proses aktif dalam menyelesaikan masalah yang muncul
sebagaimana individu berpartisipasi secara aktif dalam latihan matematika di
kelas. Perubahan sikap, pengetahuan, pemahaman serta
aspek-aspek lainnya dalam diri peserta didik akan timbul dari keaktifan peserta
didik dalam mempelajari konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang
terdapat dalam materi yang dipelajari serta kemampuan untuk mencari hubungan
antara konsep-konsep dan struktur-struktur dari materi tersebut terutama
kemampuan menyelesaikan soal matematika di kelas.
Daftar Pustaka
Asep,
Jihad. 2008. Evaluasi Pembelajaran.
Jakarta: Multi Press.
Erman,
Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.
Herman,
Hudoyo. 1990. Strategi belajar Mengajar
Matematika. Malang: IKIP Malang.
Muhibbin,
Syah. 2003. Psikologi belajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nasution. 1985. Berbagai
Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Pasaribu.
1983. Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Tarsito.
Purwanto. 1996. Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wina.Sanjaya,M.Pd.
2007. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar