Sabtu, 29 September 2012

Definisi Belajar Matematika

DEFINISI BELAJAR MATEMATIKA
Pengertian-pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli dan sangat penting dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2003: 63) bahwa belajar adalah kegiatan berproses yang sangat pundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Wina Sanjaya (2007: 32) belajar adalah proses berpikir yang menekankan pada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran tetapi yang diutamakan adalah kemampuan peserta didik untuk memperoleh pengetahuannya sendiri.
Adapun Nasution (1985: 52) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang terjadi berkat pengalaman dan latihan. Pasaribu (1983: 59) mengatakan bahwa, belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan. Menurut Morgan (Purwanto, 1996: 84), belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Menurut Sudjana (dalam Asep Jihad, 2008: 2) belajar adalah adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaaan serta perubahan aspek-aspek yang ada pada diri individu yang belajar. Adapun Menurut Ausubel (dalam Asep Jihad, 2008: 2) belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan kepada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang sudah ada. Adapun struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Hal ini berarti bahwa peserta didik hendaknya terlibat  aktif dalam  menemukan  pengetahuan  matematika  yang diinginkan serta mengaitkan  pengetahuan  yang  telah  didapat  dengan  pengetahuan   matematika yang telah ditemukan sebelumnya.
Adapun Coob (dalam Erman, 2001: 72) menguraikan bahwa belajar matematika dipandang sebagai proses aktif dan konstruktif  dimana siswa mencoba menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana mereka berpartisipasi secara aktif dalam latihan matematika di kelas. Hal tersebut berarti di dalam mempelajari matematika hendaknya peserta didik aktif dalam menyelesaikan berbagai soal latihan matematika di kelas sebab dengan demikian maka kemampuan pemahaman peserta didik akan dapat ditingkatkan.
Menurut Jerume Bruner (dalam Herman, 1990: 48) berpendapat bahwa belajar matematika ialah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat didalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur suatu materi sehingga menjadikan materi itu dipahami secara lebih komprehensif.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar matematika adalah suatu proses perubahan sikap, pengetahuan, pemahaman, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang ada dalam diri individu yang timbul akibat suatu proses aktif dalam menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana individu berpartisipasi secara aktif dalam latihan matematika di kelas. Perubahan sikap, pengetahuan, pemahaman serta aspek-aspek lainnya dalam diri peserta didik akan timbul dari keaktifan peserta didik dalam mempelajari konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta kemampuan untuk mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur dari materi tersebut terutama kemampuan menyelesaikan soal matematika di kelas.
Daftar Pustaka
Asep, Jihad. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Press.
Erman, Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.
Herman, Hudoyo. 1990. Strategi belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.
Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nasution. 1985. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Pasaribu. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Tarsito.
Purwanto. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wina.Sanjaya,M.Pd. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar